Patut Dicoba! Sistem Integrasi Tanaman Padi Dan Itik



Hallo Shobat Kakceng, pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai sistem integrasi tanaman padi dan itik yang merupakan teknologi terpadu untuk meningkatkan hasil disektor pertanian dizaman modern.

Sistem integrasi tanaman padi dengan itik adalah penerapan keterpaduan antara komoditas padi dan ternak itik yang saling menguntungkan, yaitu tepat guna dalam pemakaian sarana buatan dan sarana peternakan.

Manfaat sistem budidaya integrasi padi dan itik antara beda menumbuhkan kesadaran petani mengenai pentingnya menyokong pertanian berkelanjutan dengan meminimalisir pemakaian pestisida, meminimalisir hama laksana keong, wereng sebab hama itu akan dimakan itik.

Kemudian secara tidak langsung dapat mengusir hama tikus, menambah pendapatan petani melalui pengurangan ongkos pestisida dan penyiangan pada tanaman padi serta ongkos pakan itik 50% dari kebutuhan, selain tersebut dalam satu luasan yang sama dan pada masa-masa yang sama dapat didapatkan padi dan itik tanpa dominan pada produksi.

Komponen teknologi integrasi tanaman padi dan itik yaitu:

Umur itik

Itik yang sudah berumur 30 hari dilepas di petak sawah dengan usia padi yang sama yakni 30 hari sesudah sebar atau HSS, pembesaran itik sampai pada ketika 7 hari sebelum panen padi.

Kepadatan lebar

Setiap petak guna satu koloni itik dengan kepadatan 7 ekor per 100 meter persegi cocok luasan setiap petak

Pemberian pakan

Pemberian pakan yang berupa dedak dan konsentrat dengan komparasi 3:1 diserahkan sebanyak 50% dari keperluan pada pagi hari di lokasi istirahat itik.

Cara pengandangan

Pengandangan memakai pagar plastik keliling pada masing-masing petak setinggi 0,6 m, Untuk lokasi istirahat itik gundukan pematang yang dilebarkan tanpa kandang khusus, Itik sedang di lahan 20 jam sekitar pembesaran.

Jarak tanam padi

Jarak tanam padi memakai jajar legowo 2:1. Jajar legowo 2 : 1 ialah tipe jajar legowo dimana masing-masing dua baris tanaman  diselingi oleh satu deretan kosong. Jarak tanam tipe legowo 2 : 1 ialah 20 cm x 10 cm x 40 cm (jarak antar barisan, jarak antar tanaman/barisan pinggir, jarak deretan kosong).


Pupuk yang diserahkan berisi bahan organik 2 ton per hektar pada ketika pengolahan tanah dan ponska 300 kg diperbanyak urea 100 kg pada usia 25 HSS.

Pengendalian hama memakai pestisida tidak dilakukan, andai terpaksa memakai pestisida maka itik dikandangkan sekitar 2 hari.

Dalam teknologi ini output utamanya merupakan:

  • Menuju pertanian organik sebab pemakaian pestisida dalam teknologi ini nyaris tidak dilaksanakan dan pun tidak dilaksanakan penyiangan.
  • Menuju penambahan pendapatan sebab dalam satu lahan buatan padinya dapat meningkat hingga 10% dan dalam lahan yang sama dapat panen bebek/itik.

Teknologi ini sangat sesuai dikembangkan di wilayah yang lahannya sempit seperti di Jawa.

Yang perlu diperhatikan dalam teknologi ini yaitu usia itik mesti sama dengan usia padi, andai padi berumur 30 hari maka usia itik pun harus 30 hari. Jumlah itik pun harus disesuaikan, karena andai terlalu tidak sedikit akan merusak tanaman  padi dan andai terlalu tidak banyak maka destinasi utama penebaran itik yakni untuk mengurangi populasi hama laksana keong, wereng dan lainnya tidak berlangsung maksimal, sampai-sampai dalam 1 hektar dibutuhkan 500-700 ekor itik.

Pakan itik juga dapat dihemat 50% sebab disini itik santap serangga, wereng, keong dan sebagainya, sebab itik memiliki sifat lebih menyenangi pakan yang hidup, dan populasi hama bisa ditekan tanpa memakai pestisida, sampai-sampai teknologi ini sangat sesuai dikembangkan untuk mengarah ke pertanian organik.

Demikian ulasan kami tentang sistem integrasi tanaman padi dan itik, semoga meningkatkan wawasan dan berguna bagi anda.
                                                                                     

0 Response to "Patut Dicoba! Sistem Integrasi Tanaman Padi Dan Itik "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel