Ini Loh 5 Metode Pengairan Hidroponik untuk Pemula
Friday, February 14, 2020
Add Comment
Hidroponik adalah metode budidaya dan pertanian yang
sepenuhnya menggunakan air sebagai media tanamnya. Metode ini dianggap yang
harus dimiliki banyak keuntungan dibandingkan metode konvensional tanaman, salah
satunya, karena tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, petani tidak perlu
melakukan penyiraman.
Dengan metode ini pula, petani bisa mendapatkan hasil
tanaman yang lebih organik. Dan seperti diketahui bersama, harga jenis hasil
tanaman yang dirawat dengan menggunakan teknik organik lebih lumayan
dibandingkan dengan metode konvensional saja.
Tapi, meski sudah populer sebagai satu metode tanam.
Beberapa orang, terutama mereka yang masih pemula belum mendapatkan gambaran
secara umum tentang bagaimana sebuah konsep pertanian hidroponik dijalankan.
Faktor kunci, karena menggunakan air sebagai media tanam, sudah barang tentu,
sistem pengairan harus tertata secara benar. Berikut ini, disajikan tentang 5
metode pengairan hidroponik yang umum diaplikasikan;
DFT (Deep Flow Technique)
Sesuai dengan namanya, teknik ini dilakukan dengan melakukan
perendaman pada bagian akar tanaman dengan ketinggian air berkisar hingga 30
cm. Teknik ini tak bisa dilakukan untuk semua jenis tanaman, sebab dengan
ketinggian tersebut maka akar tanaman akan terendam terlalu dalam, tipe tanaman
berakar pendek akan membuat batang tanaman terpapar air terus menerus sehingga
menyebabkan pembusukkan.
NFT (Nutrient Film Technique)
Teknk kedua dan banyak dipakai adalah nutrient film
technique. Diterapkan dengan menggunakan sekam dalam pot yang lalu pot tersebut
dilubangi di bagian tertentu dan diletakkan pada aliran air. Untuk teknik NFT
ini tanaman tidak terpapar air, tetapi hanya wadahnya saja.
Contra Flow (Pasang Surut)
Untuk teknik ini petani hidroponik masih memerlukan
penyiraman. Aliran air dari penyiraman inilah yang nantinya akan mengalir ke
bagian lain dari sistem pipa yang dibuat. Akibatnya, tentu tanaman tak selalu
basah, ada masa ketika tanaman kering.
Pressure (Perbedaan Tekanan)
Untuk metode yang keempat, tanaman seperti kangkung juga
selada sangat pas untuk ditanam dengan cara ini. Mengadopsi teknik seperti pada
tempat minum ayam, perbedaan tekanan akan memberikan ruang tanam aliran air
sewaktu-waktu ketinggian air berkurang.
Tetes (Drip)
Sebuah selang berisi air nutrisi ditanam pada bagian pot
tanaman bila pakai teknik ini. Aliran air pada selang akan menetes ke bagian
media tanam sehingga tanaman seperti disirami. Cocok untuk jenis tanaman yang
tidak mungkin tergenang air dalam jangka waktu panjang seperti misalnya cabai,
tomat ataupun mentimun.
Tiap-tiap teknik hidroponik mempunyai tingkat kesulitan
berbeda-beda. Masing-masing pun perlu penanangan yang tepat agar bisa berjalan
sesuai dengan sistem dan harapan petani. Bila sudah berhasil sudah pasti
tanaman akan memberikan hasil optimal.
0 Response to "Ini Loh 5 Metode Pengairan Hidroponik untuk Pemula"
Post a Comment